Minggu, 17 November 2013

GENG MOTOR



Tema : Pemuda dan Sosialisasi          

     Pengertian geng motor adalah sekumpulan pemuda memiliki hobi bersepeda motor yang membuat kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama sama baik tujuan konvoi maupun touring dengan sepeda motor. pengertian geng motor ini sebenarnya berawal dari sebuah kecenderungan hobi yang sama dari beberapa orang, namun belakangan geng motor semakin meresahkan masyarakat.
    Pengertian geng motor memang melekat dengan kekerasan, hal ini karena beberapa geng motor belakangan telah berubah dari kumpulan hobi mengendarai motor menjadi hobi menganiaya orang, hingga hobi melakukan aksi perampokan. Geng motor awalnya berkembang di kota bandung, namun sekarang geng motor bisa kita temukan hampir di setiap kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan bahkan merembet ke kota-kota kecil seperti kediri, malang, siantar dan sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001), geng berarti sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya dikenal dengan sebutan gengster. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris, gangster. Gangster atau bandit berarti suatu anggota dalam sebuah kelompok kriminal (gerombolan) yang terorganisir dan memiliki kebiasaan urakan dan anti-aturan (Wikipedia Dictionary). Dan geng motor sendiri dilandasi oleh aktivitas kesenangan di atas motor. Umumnya keberadaan mereka ada di setiap kota besar dan perilakunya telah menjadi penyakit sosial yang akut. 

Factor penyebab munculnya sebuah geng motor
        Pertama, faktor pendorong yaitu psikologi anak-anak muda yang senang bergerombol, dan membentuk geng karena memiliki kesamaan hobi.
       Kedua faktor penarik, dimana ruang atau kanal untuk menyalurkan hobi atau aktivitas anak-anak muda tersumbat. Sehingga, yang muncul adalah kegiatan yang destruktif, dan kontraproduktif dengan perkembangan psikologi remaja," jelasnya kepada Sindonews, Minggu (19/5/2013).  
       Ketiga, lanjut dia, adalah vakumnya hukum atau lambannya respon dari aparat  Kepolisian. Menurutnya, kemunculan geng motor tidak secara tiba-tiba. Namun, butuh waktu panjang untuk berproses, berkonsolidasi untuk menjadi sebuah kelompok yang eksis.

Dampak dari geng motor

Dampak Positif geng motor terhadapa para pelajar. 
  •  Bisa tolong menolong kalau ada apa kepada kita
  •  Bisa tukaran pikiran
  •  menghilakan rasa bosan
       Dampak positif geng motor terhadap pelajar  adalah karena ingin memperbanyak teman  tongkrongan  untuk seru-seruan dan dapat  berbagi pengalaman khususnya dalam bidang otomotif , sehingga dengan banyak teman senantiasa rasa jenuh terhadap banyaknya persoalan internal yang sedang di alami dan yang paling penting  adalah bila terjadi suatu pertikaian dengan  remaja lain yang bukan dari geng tersebut  semua anggota wajib membantu  yang bertikai  dan menjadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama, sehingga beban masalah itu tidak di hadapi  sendiri melainkan di hadapi secara bersama- sama.

Dampak negatif geng motor terhadap para pelajar 
  •  Bisa kecelakan kepada orang lain
  •  Bisa menimbulkan tindakan kriminalitas
-           Dampak Negatif yang ditimbulkan adalah menimbulkan tindakan kekerasan jika mereka tidak dapat mengontrol emosi dalam suatu masalah, bahkan diantara mereka ada yang merasa paling hebat apabila mereka menyelesaikan suatu masalah dan tidak memilik rasa kerja sama sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara geng motor itu sendiri. Selain itu, dampak negatifnya adalah apabila ada suatu masalah di geng motor tersebut,  akan membuat lalu lintas terganggu, dan juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat apabila geng motor tersebut melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif.

Solusi pencegahan geng motor
     Lalu siapakah yang paling bertanggunjawab untuk membendung perilaku negatif geng motor? dan bagaimakah cara mengatasinya .Berdasarkan pandangan sosiologi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Perilaku menyimpang harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Dengan demikian, perilaku menyimpang seorang remaja harus dirunut dari bagaimana orang tua mempersiapkan memberi bekal dalam usia dini agar seorang anak siap bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas.
        Keluarga merupakan institusi pertama yang seharusnya memberikan pendidikan terkait dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang kuat. Kalau orang tua, tidak cukup waktu untuk memberikan bekal nilai-nilai agama misalnya, orangtua bisa bekerjasama dengan tokoh ulama atau ustadz untuk secara teknis memberikan pendidikannya.
      Kerjasama orang tua dengan pihak sekolah sangat diperlukan, untuk memberikan atau mengisi waktu luang anak seusai jam pelajaran. Menurut Cohen dan Felson (dalam Junger, 1990) mengemukakan dalam opportunity theory bahwa, Jika anda memberikan kesempatan kepada remaja untuk melakukan pelanggaran sebagian besar dari mereka pasti akan melakukannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya pihak orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memberikan kegiatan di luar sekolah dengan porsi yang tepat. Demikian juga pendampingan dari pihak penegak hukum, remaja jangan diberi kesempatan untuk melakukan pelanggaran, kalau geng motor telah melakukan tindakan kriminal atau melanggar hukum, hal tersebut harus diberi sanksi, dimana penyelesaiannya sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa dan tentu saja memperhatikan HAM anak dan undang-undang yang berlaku.
       Peran pemerintah sangat penting di dalam keterlibatan proses perkembangan komunitas remaja dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya. Belajar pada kota Columbia-AS misalnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Donald C. Klein (2005) bahwa kota tersebut mewujudkan program-program perbaikan ruang sosial dan fisik bagi komunita remaja yang bertujuan untuk meminimalisir lahirnya konflik yang dilakukan oleh komunita tersebut, terutama komunita remaja ras kulit hitam.
      Program-programnya tersebut antara lain, pertama, penyediaan kesempatan belajar bekerja di tempat-tempat yang membangun seperti menjadi penjaga perpustakaan, pramuniaga, pelayan, atau bidang kerja paruh waktu yang tidak boleh diisi oleh orang dewasa yang berpendidikan tinggi. Kedua, menggerakkan komunita remaja menjadi pekerja-pekerja sosial di luar waktu sekolahnya. Ketiga, membangun fasilitas-fasilitas fisik dan program rekreasi seperti sarana olah raga, seni, ruang baca, dan lainnya di setiap wilayah yang disinyalir populasi komunita remajanya besar, beserta dengan program kegiatan keremajaannya yang rutin.
     Tentunya apapun bentuk program pengembangan ruang sosial dan fisik bagi komunita remaja, yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi komunita remaja yang bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat dilakukan untuk lingkungan sosialnya. Sehingga remaja merasakan bahwa komunitanya merupakan lingkungan sosial yang positif dengan dasar pertemanan.




6 komentar:

  1. Sehari-hari J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur. J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari EropaLukQQ
    Situs Ceme Online
    Agen DominoQQ Terbaik
    Bandar Poker Indonesia

    BalasHapus