Selasa, 03 Desember 2013

Kecemburuan Sosial Antara Masyarakat Ekonomi Kuat Dan Masyarakat Ekonomi Lemah



Tema:Prasangka, Diskriminasi Dan Etnosentrisme

            Kecemburuan sosial adalah suatu kondisi dimana munculnya kelas kelas sosial karena adanya perbedaan perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat seperti dari segi hukum, ideologi, politik, ekonomi, sosial,dsb yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
                Kecemburuan sosial juga ada dalam masyarakat seperti “Orang kaya lebih bahagia dan orang miskin lebih sengsara” . Sebenarnya dalam negara demokrasi seperti Indonesia ini. Mau kaya mau miskin mereka sama dan sejajar. Kurangnya pemerintah dalam kasus ini adalah kurangnya ketegasan.
            Dari segi pendidikan, bisnis, hingga sosial disetiap daerah itu berbeda ternyata. Ada yang dari segi pendidikan mereka kurang fasilitas, guru yang memadai dan sebaginya. Dari segi bisnis kurang bahan, modal atau sebagainya. Dan dari segi sosial mereka kurang komunikasi mungkin, atau mereka kurang kepedulian atau sebagainya.     
            Banyak hal yang melatarbelakangi terjadinya kecemburuan sosial, contohnya:
1. Ketik tetangga kita sedang tertimpa musibah sementara tetangga yang lain pergi jalan- jalan menghambur- hamburkan uang. Pasti akan terjaji kecemburuan sosial antar tetangga.
2. Ketika anggota dewan menghamburkan uang rakyat demi kepentingan yang tidak tahu digunakan untuk apa, sedangkan raknya menderita.
3. Saat teman sekolahnya pergi ke sekolah menggunakan mobil pribadi sedangkan yang lain jalan kaki.
Adapun hal- hal yang diakibatkan adanya kecemburuan sosial, diantaranya:
1. Banyak kasus- kasus perampokan, hingga pembunuhan yang dilatarbelakangi dari kecemburuan sosial karena tidak memiliki uang untuk memenuhi biaya kehidupan keluarga.
2. Dalam kasus berpacaran, muncul rasa ingin memiliki pacar lebih dari satu.
Dari adanya kecemburuan sosial adapun yang positif yang timbul yaitu:
1. Timbul rasa ingin tolong menolong.
2. Memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
Cara menghindarinya adalah:
1. Yang harus Anda yakini, rasa iri dan cemburu orang-orang sekitar belum tentu karena kesalahan yang Anda perbuat. Jangan menghabiskan waktu untuk mencari kesalahan apalagi menarik diri dari lingkungan sosial. Hal tersebut hanya merugikan Anda.
2. Jangan terlalu dimasukkan ke hati apapun yang dikatakan atau dilakukan orang yang iri terhadap Anda. Jangan juga melawan kemarahan mereka dengan kemarahan juga.
3. Tetaplah bersikap baik terhadap orang-orang yang menyimpan rasa iri terhadap Anda. Tunjukkan bahwa kepribadian Anda tak sesuai dengan yang mereka pikirkan. Tunjukkan bahwa pikiran mereka selama ini terhadap Anda salah.
4. Jika memang orang-orang itu benar-benar tak bisa berbaik hati dengan Anda, jangan terlalu dipikirkan. Tak selamanya semua orang bisa menyukai Anda, terimalah keadaan itu.
5. Jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk membuat pribadi Anda lebih baik. Jadikan ini sebagai bahan introspeksi diri.
            Untuk mencegahnya kita dapat lebih membuka diri, lebih membuka pikiran tentang banyak hal, mulailah dengan menjaga hubungan dengan teman, anggota keluarga, tetangga, cobalah dengan perlahan bukalah pikiran kita tentang orang lain, menerima teman sebagai teman yang sebenarnya. Rubahlah pola pikir  dalam kehidupan dan proses menjalaninya juga kita butuh bantuan orang lain. Jagalah emosi, selalu mau berteman, berfikirlah yang jernih, dan bantulah teman yang kesusahan , mulailah untuk membuka pembicaraan dengan seseorang, terimalah saran orang lain sebagai moment merubah dan memperbaiki diri agar lebih baik.

Daftar Pustaka:
3. http://fathiya.blogdetik.com/2013/05/06/kecemburuan-sosial-di-indonesia/
4. www.gunadarma.ac.id

Pendidikan Yang Ada Dikota Dan Didesa



Tema: Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

            Usia pendidikan sama tuanya dengan usia kebudayaan manusia. Pendidikan telah mulai dilaksanakan semenjak manusia hadir di muka bumi. Pada mulanya, tujuan pendidikan hanyalah sekadar mempersiapkan generasi muda untuk bisa survive di tengah masyarakat luas. Karena itu, bentuknya adalah berupa mewariskan wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan yang diperlukan untuk survival kepada generasi berikutnya. Pada penghujung abad ke 21 M, pemerintah mengeluarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, sebagai pengganti undang-undang nomor 2 tahun 1989. Salah satu isi yang terpenting dalam undang-undang itu tersebut adalah pelibatan masyarakat dalam pengembangan sektor pendidikan, sebagaimana ditegaskan pada pasal 9 bahwa masyarakat berhak untuk berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Pasal ini merupakan kelanjutan dari pasal 4 ayat 1 bahwa pendidikan di Indonesia diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan. Beberapa waktu lalu berita di berbagai media dipenuhi dgn diskusi tentang berapa jumlah orang miskin di Indonesia. 
            Masyarakat desa memiliki peluang yang sama dengan masyarakat kota untuk memperoleh pendidikan. Peluang pendidikan dibuka oleh pemerintah sama lebarnya untuk masyarakat desa maupun kota. Bahkan, semangat juang masyarakat desa lebih tinggi daripada masyarakat kota. Karena masyarakat kota beranggapan bahwa pendidikan di desa tidak begitu maju karena kekurangannya sarana dan prasarana yang memadai. Karena pendidikan di desa dengan dikota berbeda jauh. Masyarakat desa itu apa-apa serba sulit, kalau masih SD mungkin tidak terlalu sulit untuk menjangkau sekolah, tetapi begitu SMP sudah mulai agak jauh. Dan SMA sampai  harus melaju lima kilometer dari desa sampai Kota.

Di Indonesia dikenal tiga jenis pendidikan yaitu:
1. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan di sekolah ini secara micro diartikan sebagai kelanjutan pendidikan keluarga, karena tanggung jawab utama keluarga pada segi kehidupan. Sedang arti pendidikan di sekolah secara macro adalah pendidikan berwawasan kepada masyarakat dan negara.
2. Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
3. Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. 
permasalahan yang ada di desa:
1. Fasilitas dan dana untuk belajar kurang memadai.
2. Pendidikan dengan orientasi siap pakai.
3. Sedikitnya minat para pemuda untuk menuntut ilmu.
4. Kurang adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk memacu para semangat anak-anak untuk menuntut ilmu. 
Solusi penyelesaian yang ada di desa:
1. Walapun fasilitas di desa kurang memadai, tetapi sebenarnya jauhnya dari fasilitas itu sendiri menjadi pembelajaran yang sangat bagus bagi anak-anak desa karena mereka terbiasa dengan kerja keras, tantangan, dan untuk tidak patah semangat.
2. Orang desa memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi terhadap berbagai macam permasalahan dan goncangan.
3. Masyarakat desa memiliki peluang yang sama dengan masyarakat kota untuk memperoleh pendidikan.
4. Semangat juang masyarakat desa lebih tinggi daripada masyarakat kota.
            Jadi sebenarnya pendidikan itu sama, tetapi karena lemahnya pemerintah untuk mengatasi pendidikan di desa bisa jadi orang yang di desa tersebut jadi ketinggalan. Oleh sebab itu mengapa orang desa kebanyakan merantau ke kota? Karena di kota segala fasilitas yang dibutuhkan selalu ada, dan tidak sulit untuk mencarinya. Jadi pemerintah sebenarnya menjadikan adil pendidikan di seluruh Indonesia, karena pendidikan berpengaruh besar akan maju mundurnya Negara. Karena dengan pendidikan kita bisa merubahnya dan dengan pendidikan pula kita bisa mengembangkan potensi seseorang dengan semaksimal.

Daftar pustaka:
1. http://pendidikanmanagement.wordpress.com/2013/01/31/pendidikan-desa-vs-pendidikan-kota/
2. www.wikipedia.com
3. www.gunadarma.ac.id

Senin, 02 Desember 2013

Optimalisasi Peran Pemuda Dalam Pengelolaan Eco-Tourism Berbasis Local Wisdom Desa Krendowahono



Tema:Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

            Peran pemuda penting dalam kemajuan bangsa, tonggak maju tidaknya suatu bangsa ada di tangan pemuda. Salah satunya, peran pemuda dalam mengelola potensi yang ada di daerahnya sebagai potensi yang menghasilkan profit. Desa Krendowahono merupakan desa yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai desa wisata atau eco-tourism, selain letaknya yang strategis dan berdekatan dengan museum  bertaraf internasional yakni ‘Museum Sangiran’ akan memudahkan dalam pempublikasian ke masyarakat, sehingga mempunyai potensi untuk lebih dikenal masyarakat. Local wisdom atau kearifan lokal di desa Krendowahono masih kental dengan budaya nenek moyang dahulu, adanya peninggalan tempat bersejarah seperti adanya pundhen menambah kesakralan masyarakat sekitar.
            Desa Krendowahono adalah salah satu daerah dengan segala sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Beberapa yang dapat diperkenalkan dari desa ini seperti pabrik pembuatan baglog jamur, punden keratin, omah ndeso, dan situs ndayu. Semua itu perlu diperkenalkan kepada masyarakat umum agar budaya desa ini dapat dipahami dan dikenal oleh masyarakat umum juga. Karena pada dasarnya semua itu tidak dapat ditemukan di daerah lain. Dengan mengetahui budaya tersebut maka masyarakat akan menghargai, dan juga memeliharanya. Namun peran sumber daya manusia terutama pemuda sangat penting dalam hal ini. Melalui peran pemuda inilah akan dapat diwujudkan pengelolaan desa sebagai suatu objek wisata. Sehingga dari memperkenalkan dan juga mengelola berbagai objek wisata ini pemuda-pemuda setempat dapat melakukannya.

Masalah yang timbul di desa Krendowahono :
1. Kurangnya minat masyarakat terutama pemuda-pemudanya untuk mengoptimalkan tempat wisata yang ada.
2. Minimnya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengembangkan potensi desa Krendowahono tersebut. Padahal, banyak sekali potensi daerah yang bisa diunggulkan.
3. Minimnya minat masyarakat domestik untuk lebih ingin tahu terhadap budaya sendiri.
4. Pemuda didaerah tersebut tidak ada keinginan untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMA agar memajukan desa krendowahono.
5. Kurang adanya pemahaman ataupun program dari pemerintah setempat. 
6. Minimnya dari pemerintah setempat untuk para pemuda mengembangkan teknologi.

Solusi penyelesaian dari masalah di desa Krendowahono :
1. Program pengoptimalan potensi desa Krendowahono sebagai eco-tourism diharapakan mampu mengoptimalkan potensi objek di desa yang berbasis local wisdom.
2. Peran pemuda dalam mengelola, mempublikasikan, dan mengembangkan potensi desa Krendowahono mampu memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar.
3. Selain menambah pendapatan ekonomi juga dapat memberdayakan peran pemuda khusunya yang menganggur agar terampil mengelola potensi desa dalam meningkatkan keterampilan .
4. Letak desa Krendowahono berdekatan dengan situs purba Museum Sangiran. Dengan letaknya yang berdekatan dengan museum tersebut memungkinkan objek paket wisata ini untuk di perkenalkan ke masyarakat lebih luas serta pempublikasian ke pengunjung-pengunjung museum Sangiran tersebut.
            Pemuda merupakan penerus bangsa yang menjadi tonggak perubahan suatu negara. Maju tidaknya sebuah negara akan ditentukan oleh pemuda, peran pemuda ini yang akan memikul tanggung jawab kemajuan bangsa. Nur Syam berpendapat bahwa: ” Generasi muda adalah the leader of tomorrow makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya” . Semangat dan kemampuan pemuda dapat diwujudkan salah satunya dalam peran sebuah pendidikan, pemuda yang bersemangat memajukan bangsa dapat merubah masyarakat sekitar dengan keintelektualannya. Namun, tidak semua pemuda berkesempatan mengenyam pendidikan hingga ke jenjang universitas, sama seperti yang terjadi pada pemuda-pemuda yang ada di desa Krendowahono.  
            Oleh karena itu, dengan adanya program pengoptimalan potensi desa Krendowahono sebagai desa wisata mampu mengoptimalkan potensi dan peran pemuda berbasis local wisdom yang ada di desa tersebut. Selain menambah pendapatan ekonomi juga dapat memberdayakan potensi pemuda agar terampil mengelola potensi desa dalam meningkatkan keterampilan berwirausaha.

Daftar Pustaka:
2. http://anggorocahyadi.wordpress.com/2010/01/27/pengembangan-pariwisata-budaya-dan-tantangannya/ 3. http://www.bekasisehat.com/kearifan-lokal/62-kearifan-lokal-local-wisdom.html 
4. http://novian25.blogspot.com/2012/03/local-wisdom-di-indonesia.html
5. http://festivalilmiah.uns.ac.id/web/?p=623

6. www.gunadarma.ac.id

 

 

 


Jumat, 29 November 2013

Dengan Majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sehingga Menghilangkan Strata Sosial Dalam Masyarakat

Tema : Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat

            Struktur sosial adalah susunan masyarakat secara hierarkis, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Sifatnya dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut Maurice Duverger Struktur sosial mencakup keterampilan teknologis, lembaga-lembaga dan kultur. Sedangkan menyangkut hal perubahan struktur sosial tentunya tak lepas dari faktor yang menyebabkan perubahan itu sendiri. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya suatu perubahan pada masyarakat, biasanya akibat sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan, sehingga manusia berupaya untuk mengatasinya dengan segala cara, salah satunya adalah menciptakan teknologi. Secara garis besar faktor penyebab perubahan dapat dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu materialistic factors dan idealistic factors.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan menurut pemikiran S. Soekanto, 1990. Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat merupakan sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan, cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya, dan untuk itu manusia menciptakan teknologi sebagai wujud usaha mereka untuk mencapai keinginan dan memenuhi kebutuhannya.

Pengaruh negatif teknologi di bidang Ilmu Pengetahuan / keterampilan teknologis
1. Hambatan dari dunia artifisial
            Memang tidak semua orang terkena imbas dari teknologi. Baik dari penggunaan yang disengaja maupun tidak disengaja (karena faktor lingkungan), namun sebenarnya banyak pula pengaruh teknologi yang tanpa disadari sudah menghambat seseorang dalam memperoleh ilmu maupun mengembangkan bakat lainnya, karena teknologi mampu memenjarakan seseorang dalam ketergantungan dan mengekang manusia dalam kesadarannya mengenai makna dari keaslian benda maupun nilai-nilai ilmu. Hal ini diakibatkan oleh efek dari penggunaan teknologi itu sendiri maupun karena kebiasaan penggunanya yang menggantungkan banyak hal dengan bantuan teknologi. Sebagai contoh nyatanya dampak teknologi terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan teknologis jika di pandang dari sudut negatifnya adalah:
-Terpenjara oleh teknologi
Seseorang yang terpenjara oleh teknologi (seperti para pecandu game) sehingga menguras waktu dan perlahan mengubah cara berfikirnya mengenai ketidakpentingan lagi dalam hal lain termasuk ilmu pengetahuan / pendidikan yang seharusnya mampu memberikan skill atau keterampilan pada orang tersebut
-Kesesatan pada dunia artifisial
Dunia tiruan dalam makna atau sudut pandang budaya mengandung arti seperti nilai nilai kehidupan misalnya sosialisasi / komunikasi antar manusia yang digantikan dengan internet atau media jejaring sosial. Sedangkan dalam konteks ilmu / pendidikan sendiri dunia tiruan banyak mempengaruhi pemikiran manusia akan pengetahuan, dimana mereka banyak mengambil pelajaran dari dunia tiruan (dalam konteks internet) untuk dijadikan acuan bahkan guru, sekalipun pada dasarnya banyak kesalahan penafsiran yang terjadi di internet sehingga akan menyesatkan seseorang dalam mengembangkan ilmu atau bakatnya.
2. Penyalahgunaan keterampilan teknologis
            Pada awalnya semua pendidikan ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya adalah kasus prostitusi,penculikan, pemerkosaan hingga pembunuhan yang dilakukan melalui media jejaring sosial. Contoh lainnya adalah Seorang Hacker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah lembaga atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank dan tempat-tempat lainnya, cukup dengan melakukan pembobolan   system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya. Selain itu, dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa ataupun mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
Pengaruh negatif teknologi terhadap bidang sosial  dan budaya:
1. Stratifikasi yang memicu konflik
Dalam penilaian Marx, penguasaan keterampilan teknologi selain untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder Marx juga melihat pada moda produksi kapitalis bersifat labil dan pada akhirnya akan hilang. Hal ini disebabkan pola hubungan antara kaum kapitalis dan kaum buruh yang bercirikan pertentangan akibat eksploitasi besar-besaran oleh kaum kapitalis. Kaum buruh merupakan kaum proletar yang kesemuanya telah menjadi “korban” eksploitasi kaum borjuis. Marx meramalkan akan terjadi suatu keadaan dimana terjadi kesadaran kelas di kalangan kaum proletar. Kesadaran kelas ini membawa dampak pada adanya kemauan untuk melakukan perjuangan kelas untuk melepaskan diri dari eksploitasi, perjuangan ini dilakukan melalui revolusi. Menurut Marx terdapat tiga tema menarik ketika kita hendak mempelajari perubahan sosial, yaitu :
1.Perubahan sosial menekankan pada kondisi materialis yang berpusat pada perubahan cara atau teknik produksi material sebagai sumber perubahan sosial budaya.
2. Perubahan sosial utama adalah kondisi material dan cara produksi dan hubungan sosial serta norma-norma kepemilikan.
3. Manusia menciptakan sejarah materialnya sendiri, selama ini mereka berjuang menghadapi lingkungan materialnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas dalam proses pembentukannya. Kemampuan manusia untuk membentuk sejarahnya sendiri dibatasi oleh keadaan lingkungan material dan sosial yang telah ada.
Selain Marx, tokoh yang menyajikan pendapat tentang perspektif materialis adalah Ogburn. Ogburn menyoroti mengenai teknologi yang telah menyebabkan perubahan sosial di Amerika. Ogburn berpendapat bahwa budaya material berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material yang dapat menyebabkan terjadinya cultural lag. Teknologi dapat menyebabkan perubahan sosial melalui tiga cara yang berbeda, yaitu:
1. Teknologi baru mampu meningkatkan berbagai kemungkinan dalam masyarakat. Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa lalu akan menjadi mungkin dengan teknologi.
2. Teknologi baru merubah pola interaksi dalam masyarakat.
3. Teknologi baru menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan hidup baru bagi masyarakat

Perubahan lain yang sangat mendasar adalah munculnya kelas ekonomi baru yaitu kaum pemilik modal (pengusaha) dan buruh. Karena moda produksi merupakan gabungan antara kekuasaan produksi (forces of production) dan hubungan produksi (relation of production). Unsur hubungan produksi disini menunjuk pada hubungan institusional atau hubungan sosial dalam masyarakat yang pada artinya menunjuk pada struktur sosial. Karakteristik hubungan produksi ini sekaligus merupakan faktor penciri yang membedakan satu dan tipe lain dari moda produksi dalam masyarakat.
2. Berkurangnya rasa sosial
Dalam mengikuti perkembangan zaman kita sebagai konsumen dari teknologi, banyak kontradiksi yang terjadi di dalam menjalankan kehidupan sosial disebabkan oleh kemajuan teknologi pada saat ini membuat kepentingan individu lebih tinggi dari kepentingan umum-nya, dengan kata lain, kemajuan teknologi membuat rasa sosial seseorang berkurang. Dan dampak dari kemajuan teknologi berpengaruh pada hubungan keluarga, sejawat serta lingkungan kehidupan keseharian yang mengakibatkan manusia secara individu terdorong untuk menutup diri dari lingkungan sekitar kehidupannya. Misalnya saja dengan hadirnya media komunikasi seperti phonsel, internet dan lain sebagainya.
Dalam kemajuan teknologi rasa sosialisasi manusia semakin berkurang dan banyak menimbulkan rasa prasangka terhadap sesama, sehingga dalam pertumbuhan sosial manusia saat ini banyak terjadi perselisihan antara satu dengan yang lain-nya, oleh karena itu, pertumbuhan sosial sangat di pengaruhi oleh perkembangan teknologi yang menyebabkan adanya kemajuan dan kemunduran di dalamnya, sehingga mengarahkan pertumbuhan sosial pada saat ini untuk melakukan kehidupan secara individualistis dan lebih ke-efesiensi. Hal ini sangat jelas terasa dalam kehidupan pada saat ini, sehingga kemajuan teknologi memaksa terjadinya perubahan sosial dalam bidang pola hidup seseorang untuk menjadi seseorang yang kapitalisme dan menciptakan seseorang tumbuh dengan kepentingan pribadi lebih tinggi dari kepentingan umum.
Pengaruh positif teknologi di bidang Ilmu Pengetahuan / keterampilan teknologis (Perspektif Materialis):
1. Penguasaan keterampilan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder
   Kubu perspektif materialis memandang bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya faktor material yang menyebabkannya. Faktor material tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi dan teknologi yang berhubungan dengan ekonomi produksi. Pada dasarnya, perspektif ini menyatakan bahwa teknologi baru atau moda produksi baru menghasilkan perubahan pada interaksi sosial, organisasi sosial dan pada akhirnya menghasilkan nilai budaya, kepercayaan dan norma.Perspektif materialistis bertumpu pada pemikiran Marx yang menyatakan bahwa kekuatan produksi berperan penting dalam membentuk masyarakat dan perubahan sosial. Marx memberikan penjelasan bahwa pada masa teknologi masih terbatas pada kincir angin memberikan bentuk tatanan masyarakat yang feodal, sedangkan ketika mesin uap telah ditemukan tatanan masyarakat menjadi bercirikan industrial kapitalis. Perspektif ini melihat bahwa bentuk pembagian kelas-kelas ekonomi merupakan dasar anatomi suatu masyarakat.
Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam masyarakat. Masuknya teknologi telah dapat meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya menghasilkan kesempatan kerja pada industri-industri baru yang bermunculan di kota besar.
2. Pengembangan bakat teknologis
            Dengan adanya satu teknologi yang di temukan dan berguna bagi manusia, maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola fikir masyarakat untuk membuat teknologi serupa bahkan lebih inovatif yang tak lain untuk mendukung mobilitas dan meningkatkan taraf hidup. Hal ini terbukti dari makin beragamnya aneka macam teknologi di sekitar kita mulai dari teknologi yang bersifat komersil, teknologi yang bersifat edukasi, hiburan maupun alat bantu dalam menyelesaikan atau mendukung kinerja manusia, seperti  halnya komputer dan telepon. Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.Sejarah perkembangan dimulai dari tahun 1940, yaitu telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Kemudian terus berkembang hingga seperti sekarang ini Contoh dari perkembangan telepon cukup memberikan suatu asumsi bagi kita bahwa dari waktu kewaktu teknologi akan terus berkembang karena faktor persaingan, gaya hidup, dan untuk pemenuhan keinginan manusia. Dengan satu teknologi manusia senantiasa belajar dan memahami teknologi tersebut untuk dikembangkan dan telah terbukti bahwa teknologi juga membawa peranan penting dalam keterampilan penguasaan teknologis.
Pengaruh positif teknologi di bidang sosial  dan budaya:
1. Kerjasama antar varian kelas
Kelas dalam pandangan Weber merupakan sekelompok orang yang menempati kedudukan yang sama dalam proses produksi, distribusi maupun perdagangan. Pandangan Weber melengkapi pandangan Marx yang menyatakan kelas hanya didasarkan pada penguasaan modal, namun juga meliputi kesempatan dalam meraih keuntungan dalam pasar komoditas dan tenaga kerja. Keduanya menyatakan kelas sebagai kedudukan seseorang dalam hierarkhi ekonomi. Sedangkan status oleh Weber lebih ditekankan pada gaya hidup atau pola konsumsi. Namun demikian status juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ras, usia dan agama (Beteille, 1970).
Kemunculan kelas-kelas sosial baru dapat terjadi dengan adanya dukungan perubahan moda produksi sehingga menimbulkan pembagian dan spesialisasi kerja serta hadirnya organisasi modern yang bersifat kompleks. Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula tradisional agraris bercirikan feodal menuju masyarakat industri modern memungkinkan timbulnya kelas-kelas baru. Kelas merupakan perwujudan sekelompok individu dengan persamaan status. Status sosial pada masyarakat tradisional seringkali hanya berupa ascribed status seperti gelar kebangsawanan atau penguasaan tanah secara turun temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern, pembagian kerja dan organisasi modern turut menyumbangkan adanya achieved status, seperti pekerjaan, pendapatan hingga pendidikan.
Oleh karena itu dipertanyakan bagaimana peranan teknologi dalam usaha mengatasi kemiskinan dan membatasi alternatif pemecahan masalah serta mempengaruhi hasilnya. Fenomena teknologi pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
1. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
4. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideology, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

DAFTAR PUSTAKA :